Yosua bin Nun, atau yang sebelumnya bernama Hosea bin Nun adalah pelayan Musa. Cerita yang paling kita ingat tentang Yosua tentu adalah kisah tentang 12 orang pengintai yang dikirm Musa untuk mengamat-amati tanah Kanaan, negeri yang dijanjikan Tuhan. Dari 12 orang yang adalah kepala suku Israel hanya 2 orang yang berpikiran positif dan optimis bahwa negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya itu akan mereka kalahkan. Sepuluh orang lainnya lebih memfokuskan diri pada begitu besarnya kekuatan negeri itu sehingga tidak mungkin dikalahkan. Mereka lupa siapa yang telah menyertai mereka sejauh ini dalam tiang awan dan tiang api. Mereka lupa berapa banyak mujizat yang telah mereka lihat dengan mata kepala sendiri.
Lihatlah siapa yang berusaha meyakinkan bangsa itu bahwa mereka pasti bisa mendudukinya? Kaleb bin Yefune. Tidak disebutkan apa yang dilakukan Yosua, tapi Tuhan meluputkan keduanya dari tulah. Sepertinya memang Tuhan mau melihat bagaimana kalau bangsa Israel dibiarkan berjalan atas nasehat mereka sendiri, God let them walk in their own counsels. Tuhan meminta untuk dikirim pengintai supaya mereka melihat sendiri seperti apa tanah perjanjian itu. Apakah setelah melihat mereka bergembira dan antusias ingin segera membawa seluruh bangsa Israel ke sana? Perjalan panjang yang telah mereka tempuh dari Mesir, negeri yang memperbudak mereka akan berakhir disuatu tempat yang penuh harapan. Ternyata hampir semua tidak antusias bahkan memilih langkah mundur. Dan apa yang terjadi ketika mereka sudah melihat tapi tetap meragukan jaminan penyertaan Tuhan? Mereka mati kena tulah dan seluruh bangsa itu harus menerima hukuman 40 tahun lagi berjalan dipadang gurun dan semua orang yang berumur 20 tahun ke atas akan mati sebelum memasuki tanah perjanjian.
Bukankah kita sering bersikap seperti 10 orang pengintai itu? We walk by sight, not by faith. Ini mungkin yang jadi alasan mengapa Tuhan selalu diam kalau kita bertanya, kenapa semua ini terjadi? Apa sebenarnya rencanaMu, kenapa hal yang buruk terjadi atasku? Tuhan tidak pernah memperlihatkan keseluruhan perjalanan yang akan kita tempuh untuk mencapai suatu tujuan. Tuhan ingin kita berjalan langkah demi langkah dan menjalani setiap proses dengan terus mengandalkanNya. Karena kalaupun kita ditunjukkan hal yang akan terjadi kemudian, bisa jadi akan menjadi malapetaka buat kita sendiri. Alih-alih semakin antusias dan bergantung pada Tuhan, kita malah semakin memfokuskan diri pada kesulitan dan hambatan yang akan terjadi.