Rabu, 08 Juni 2011

Journey, day 17


            Tepat sebulan yang lalu saya harus melepaskan orang yang sangat saya sayangi. Sebuah perpisahan yang sangat berat karena telah setahun penuh dia menjadi pusat perhatian saya siang dan malam. Kecerian, kebahagian berbaur dengan kekawatiran menjadi bagian dari hari-hari kami. Huh.. menuliskan inipun masih tidak mudah..
            Hikari Kezia Saragih, saya menamainya Kezia karena dia adalah bayi perempuan yang sangat cantik. Kulitnya putih kemerah-merahan dan rambutnya lembut berwarna coklat. Oleh mamanya yang adalah adik saya, dinamai Hikari karena dialah fajar pengharapan dan ditambahkan nama Saragih karena itulah marga papanya. Keputusan yang sangat berat untuk kami semua harus diambil. Panggilan pelayanan dan harapan akan masa depan yang baik, membawa Kezia dan orang tuanya ketempat yang sangat jauh, 3 jam perjalanan dengan pesawat terbang. Dan saya harus merelakannya..
            Inilah cinta dan kasih sayang yang sebenarnya. Saya mengharapkan hal yang terbaik untuk orang yang saya cintai, meski itu berarti saya sendiri harus terluka. Saya bisa saja mencegah mereka pergi tapi itu tidak akan membuat mereka menemukan hidup mereka yang sesungguhnya dan bahkan bisa merenggut kesempatan bagi mereka untuk merasakan kebahagiaan yang utuh sebagai sebuah keluarga. Kezia harus tumbuh ditengah lingkungan yang baik dan mendapatkan fasilitas yang terbaik, maka saya melepaskannya pergi. Sikap rela yang saya berikan, saya yakin juga akan berdampak positif bagi Kezia karena diapun pasti juga merasa kehilangan. Saya tidak ingin ada satu lobangpun di dalam hatinya supaya ia tumbuh menjadi anak yang berbahagia.
            Dan pagi ini saya merasakan cinta yang sama bahkan lebih dari cinta yang saya miliki untuk Kezia. Saya merasakan betapa besar cinta Allah kepada saya pribadi. Saya bisa merekam jejak-jejak cintaNya lewat setiap peristiwa dan keadaan. Semua hal yang terjadi menceritakan satu kisah tentang Allah yang memperjuangkan hidup saya. Dia ingin saya menjadi pribadi yang utuh sesuai dengan rancanganNya. Inilah penyataan cinta Allah yang terpancar di dalam setiap langkah hidup saya. "Janganlah takut, sebab Aku telah menebus engkau, Aku telah memanggil engkau dengan namamu, engkau ini kepunyaan-Ku. Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau. Sebab Akulah TUHAN, Allahmu, Yang Mahakudus, Allah Israel, Juruselamatmu. Aku menebus engkau dengan Mesir, dan memberikan Etiopia dan Syeba sebagai gantimu. Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau, maka Aku memberikan manusia sebagai gantimu, dan bangsa-bangsa sebagai ganti nyawamu. Janganlah takut, sebab Aku ini menyertai engkau, Aku akan mendatangkan anak cucumu dari timur, dan Aku akan menghimpun engkau dari barat. Aku akan berkata kepada utara: Berikanlah! dan kepada selatan: Janganlah tahan-tahan! Bawalah anak-anak-Ku laki-laki dari jauh, dan anak-anak-Ku perempuan dari ujung-ujung bumi, semua orang yang disebutkan dengan nama-Ku yang Kuciptakan untuk kemuliaan-Ku, yang Kubentuk dan yang juga Kujadikan!" (Yesaya 43:1-7). Betapa saya harus bersyukur mendapatkan cinta yang sedemikian besar.