Minggu, 03 Juli 2011

Journey, day 39

            Apa ya istilah yang tepat untuk sakit yang disebabkan oleh karena terlalu banyak bekerja didepan komputer? Indikasinya: pusing, pegal-pegal, bosan, bingung dan tidur tak nyenyak. Apa setiap orang yang mencari topik penelitian baru akan mengalami sindrom semacam ini ya? Atau jangan-jangan hanya saya yang mengalaminya..?
            Semakin banyak membaca, semakin banyak tahu, semakin tidak mengerti apa yang harus dilakukan. Huff.. Referensi dari peneliti diseluruh dunia membuat bidang penelitian ini terlihat begitu kompleks dengan masalah. Sama halnya dengan perpolitikan atau marketing, jurnal penelitian ditulis dengan begitu bombastis menjanjikan hasil terbaik bila diaplikasikan dan menyembunyikan celah kekurangan. Celah kekurangan itu hanya bisa ditemukan dengan membandingkan jurnal yang satu dengan yang lain. Kenapa saya harus mempersoalkan begitu banyak kekurangan itu ya? Uppsss.. ternyata alam bawah sadar saya mengerti benar kalau penelitian ini hendak diaplikasikan pada tubuh manusia sehingga harus dipikirkan baik-baik supaya tidak menimbulkan efek samping nantinya.
            Seorang mantan mahasiswa bimbingan saya bertanya kenapa saya harus mencari topik baru? Saya tersenyum dalam hati. Sayangnya saya tidak bisa menceritakan perjalanan penelitian yang penuh dengan dilema ini kepadanya. Sebenarnya tidak perlu heran kenapa dia mempertanyakan itu karena dia pernah menjadi anggota tim penelitian saya dan prospek penelitian ini dia tahu. Penyebabnya bukan hanya berkaitan dengan topik atau obyek penelitian tapi banyak persoalan lain yang undercover. Ini adalah kali ketiga saya harus mencari topik baru.
            Meski saat ini saya mengalami sindrom aneh ini, tapi saya harus terus melangkah maju. Mendownload jurnal dan membacanya, memilah yang tepat kemudian menterjemahkan. Kadang berhari-hari notebook tidak saya matikan dan thanks God.. dia nggak rewelan kayak saya.. Pekerjaan belum selesai, saya masih ditengah upaya menemukan sesuatu yang tepat untuk diteliti.
            Kalau ditilik sejarah perjalanan hidup saya, tempat dimana saya banyak menangis adalah tempat dimana seharusnya saya berada. Kalau saya sampai menangisi sesuatu, itu berarti sesuatu itu sangat penting buat saya. Ya.. saya sudah banyak menangis karena penelitian saya, tapi ternyata saya justru semakin mencintai bidang pekerjaan ini. Dengan meneliti saya bisa jujur terhadap diri sendiri, saya bisa belajar rendah hati karena pengetahuan saya masih sangat sedikit dibanding orang lain dan saya butuh tangan yang kuat untuk memberi saya hikmat dan akal budi.


Pernahkah engkau melihat orang yang cakap dalam pekerjaannya? Di hadapan raja-raja ia akan berdiri, bukan di hadapan orang-orang yang hina. (Amsal 22:29)