Minggu, 13 November 2011

Journey, day 169

          Dua hari lalu saya menemani seorang teman potong rambut di sebuah salon. Sambil membaca tabloid (sejenis bacaan yang hanya saya baca diruang tunggu..), sesekali saya terlibat pembicaraan dengan teman saya dan pemilik salon itu. Ada cerita pemilik salon tentang keponakannya yang masih duduk dikelas 2 SD. Suatu kali anak itu menelepon hanya untuk membagikan perasaan bahagianya. Lucu sekali karena anak itu merasa bahagia setelah membuka internet dan menemukan bahwa ternyata srigala tidak termasuk dalam kelompok anjing..!! Anak itu bukan pencinta anjing apalagi srigala, tapi sebuah pengetahuan sederhana itu sudah membuat dia berbahagia dan begitu bahagianya sampai ia ingin segera bercerita kepada orang lain.
          Pembicaraan kami sore itu terus terngiang dan mempengaruhi saya. Ada yang berubah, saya mulai ingin menciptakan bahagia lewat hal-hal sederhana seperti anak kecil itu. Saya bahagia ketika menyaputkan bedak diwajah saya, bedak itu sangat lembut dan nyaman diwajah. Ah bahagianya ternyata lip liner yang baru saya beli sangat pas dengan warna lipstik favorit saya.. Lantas masih dengan bahagia saya mengambil kalung berwarna kuning. Benda yang sangat jarang saya pakai karena ribet dan mengganggu aktivitas.. Bahagianya melihat kalung kuning itu matching dengan baju saya yang bermotif semburat kuning. Sayapun pergi ke kampus dengan perasaan bahagia..
          Saya jadi ingat Joel, anak sahabat saya. Kami bertemu minggu lalu. Anak itu begitu exciting bertemu saya, sampai lewat jam tidurnyapun dia masih saja ada disekitar saya sambil terus bicara. Demi supaya dia diam karena saya kuatir dia kecapekan, akhirnya saya beri soal-soal penjumlahan sederhana. Dia memang hebat, masih TK tapi sudah lancar penjumlahan sampai angka 20 dan semua soal dibabat habis. Tak mempan dengan soal matematika, saya memintanya menggambar dan waktu dia tanya "gambar apa?", spontan saya jawab, "rumah" karena memang saya sedang membahas soal rumah dengan orang tuanya. Wooww.. tak berapa lama dia datang dengan sebuah gambar ditangannya. Sebuah gambar yang unik, ada 3 potongan gambar yang dia rekatkan dengan selotip pada sebuah kertas dan ada anak panah yang menghubungkan satu gambar dengan yang lain. Saya sangat terharu karena akhirnya ada orang yang menggambar rumah impian saya.. Gambar itu luar biasa..!! Desain rumah pada umumnya dibuat tampak depan dan tampak samping, tapi ini desainnya berbeda. Joel membual 3 gambar dengan dimensi waktu yang berbeda..!! Siang hari, sore hari dan malam hari..!! Hahaaa.. surprise sekali waktu dia menjelaskan rumah putih bergenting merah pada siang hari itu akan tampak temaram pada sore hari dan tampak hitam pada malam hari.. Saya bahagia sekali..! Dia membuatnya untuk saya..
          Saya berpisah dengan Joel dengan harapan tinggi bahwa seseorang akan benar-benar menggambar desain rumah saya. Saya ingin orang itu mendesainnya dengan riang gembira seperti Joel, saya ingin rumah didesain sedemikian rupa, penuh dengan filosofi seperti ketika Joel mendiskripsikan siang, sore dan malam hari. Saya ingin setiap kali  memasuki rumah, saya ingat makna yang tersirat dari rumah itu. Ah, saya belum memilikinya tapi saya sudah begitu bahagia. Kata Charles R Swindoll, dari hal-hal kecil semacam ini, kita membangun sebuah harapan besar.. Saya punya lebih dari sejuta alasan untuk bahagia bukan..?? Jadi kira-kira sebesar apa harapan yang bisa saya bangun..??