Senin, 27 Juni 2011

Journey, day 33

Saya yakin Yeremia 29:11 menjadi salah satu ayat yang sangat favorit untuk orang kristen. Coba baca isinya, ”Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan”. Memang tergantung pada situasi kita masing-masing saat ini, tapi yang jelas, siapapun dan apapun keadaan kita, pasti senang membaca ayat ini. Tuhan memberikan hari depan penuh harapan..!! Meski harus diakui kalau ayat ini juga sering dimanipulasi sedemikian rupa oleh doktrin tertentu, yang berakar pada materialisme.

Hari minggu saya membaca Yeremia 28 di gereja dan saya melanjutkannya dengan membaca dari pasal 24 – 29. Hati saya tersentak ketika sampai pada Yeremia 29:11. Saya tidak menyangka bahwa ayat yang demikian populer itu berawal dari kisah penyanderaan penduduk Yerusalem oleh Nebukadnezar dan mereka dibawa sebagai tawanan ke Babel. Jelas dikatakan bahwa Tuhanlah yang membuang mereka. Saya tidak hendak menggali sejarah, karena bisa jadi salah. Saya hendak mempelajari keputusan Tuhan yang terkesan sangat tidak berpihak pada bangsa Israel. Maka sayapun membaca ulang kitab ini dari awal.

Kenapa Allah tega melakukan itu? Yer 1:16 ”Maka Aku akan menjatuhkan hukuman-Ku atas mereka, karena segala kejahatan mereka, sebab mereka telah meninggalkan Aku, dengan membakar korban kepada allah lain dan sujud menyembah kepada buatan stangannya sendiri”. Dengarlah ratapan Allah di Yer 2: 11b ”pernahkah suatu bangsa menukarkan allahnya meskipun itu sebenarnya bukan allah? Tetapi umat-Ku menukarkan Kemuliaannya dengan apa yang tidak berguna”. Disambung dengan ayat 17  ”Bukankah engkau sendiri yang menimpakan ini ke atas dirimu, oleh karena engkau meninggalkan TUHAN, Allahmu, ketika Ia menuntun engkau di jalan?”

Inilah hukuman bagi bangsa Israel, dibebaskan dari status budak di Mesir, kini kembali menjadi budak di Babel. ”Adakah Israel itu budak atau anak budak? Maka mengapa ia menjadi rampasan?” (Yer 2:14). Allah meminta dengan sangat supaya umatnya setia. Allah bersabar dengan sikap hati bangsa Israel yang mudah berubah. Tapi ketika posisinya digantikan oleh allah lain, Allah tidak tinggal diam. Peringatan keras diberikan lewat nabi Yeremia dan hukuman yang berat dijatuhkan atas penduduk Israel. Karena peringatan melalui nabi-nabi sebelum Yeremia tidak diindahkan. Allah benar-benar tidak membiarkan setiap firman yang diucapkan kembali dengan sia-sia.

Beberapa waktu kedepan saya akan mempelajari kitab Yeremia, supaya tahu maksud Allah ketika Dia mengatakan kalimat ini; ”Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan”. Supaya saya tidak keGRan dan mengambil persepsi yang salah tentang pribadi Allah.